Kamis, 21 Februari 2008

"Hayu urang ka Bandung …"





Kumaha damang…??? Itu adalah salah satu sapaan kepada orang yang sering kita dengar di tanah Parahyangan ini. Teman-teman Pada term 1 semester 2 ini, kami kelas 5 mempelajari tentang city growth and development; land use disini kami lebih memfokuskan pembelajaran kepada perkembangan kota Bandung dari tempo dulu sampai sekarang, kami sudah mempelajari sejarah kota Bandung dari legenda Sangkuriang (Tangkuban Perahu) sampai dengan Bupati Bandung R.A. Wiranatakusumah II. “Ternyata kota bandung kita tercinta ini menurut legenda (dongeng) asal mulanya adalah sebuah danau yang luas yang dibuat oleh Sangkuriang untuk berlayar dengan perahu permintaan Nyai Dayang Sumbi (ibunya) sebagai syarat pernikahannya. Perahu dan danau itu harus selesai dibuatnya setelah terbenam sampai terbitnya matahari. Perahu itu hampir selesai, tetapi karena tidak mungkin seorang ibu menikah dengan anaknya, maka Nyai Dayang Sumbi berakal sedemikian rupa sehingga kelihatan oleh Sangkuriang seolah-olah matahari telah terbit. Karena sangat marah tidak jadi menikah, perahu ditendang Sangkuriang hingga tertelungkup dan menjadilah gunung Tangkuban Perahu.”

Selain itu kami juga sudah mengetahui sejarah awal dari gedung Merdeka, Bandung lautan api, simbol kota Bandung, dan jalan Braga yang menjadi cikal bakal terbentuknya julukan kota Bandung menjadi Parijs Van Java dan Kota Kembang tea.

Kami juga tidak hanya belajar tentang kota Bandung saja, kami juga sudah mempelajari proses pembentukan tanah dan lapisan-lapisan tanah, ternyata tanah yang setiap hari kita injak-injak ini terbentuk dari batuan yang mengalami pelapukan, dan ternyata tanah itu mengandung empat bahan utama (bahan-bahan yang terbentuk dari proses pelapukan batuan, sisa hewan dan tumbuhan yang membentuk humus, air dan udara, dan makhluk hidup seperti cacing dan bakteri). Kami juga telah membuktikan sendiri melalui pengamatan sederhana kami tentang pembelajaran tadi.

Teman-teman ingat tidak dulu di kelas 5 kami sempat mempunyai class pet atau binatang peliharaan “Si Hard dan Si Madu” ular kesayangan kami, Nah…untuk term sekarang kami juga mempunyai binatang peliharaan kelas baru lho… Kira-kira apa coba??? Sekarang kami memelihara “Si Batik” itulah nama binatang peliharaan kelas kami yang baru, karena bentuk kulitnya seperti batik maka Farhan mempunyai ide supaya namanya si Batik dan kami pun menyetujuinya. si Batik ini seekor Forest Dragon.

Mulai sekarang kami mempunyai tugas baru di sekolah, yaitu merawat Si Batik setiap hari dengan memberi makan, memandikannya, dan menjemurnya agar kulitnya tidak berjamur (menurut Aulia). Supaya tidak mengganggu kegiatan belajar kami membuat kesepakatan untuk menyimpan Si Batik pada jam pelajaran dan bermain dengan Si Batik ketika jam istirahat.

Tidak ada komentar: